SOKOGURU, JAKARTA– Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) menerima kunjungan delegasi dari United Nations Department of Economic and Social Affairs (UN DESA) dan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI.
Kunjungan dilaksanakana dalam rangka kegiatan Regional Workshop bertajuk "Toward a Socially Inclusive Creative Economy in Southeast Asia and Pacific Island Countries".
Kegiatan kunjungan lapangan yang berlangsung di Kantor Kementerian UMKM, SMESCO Indonesia, Jakarta, pekan lalu, diikuti oleh puluhan peserta dari Laos, Fiji, Myanmar, Papua Nugini, Kamboja, dan Timor-Leste.
Baca juga: Menteri UMKM: Talenta Wirausaha BSI Dorong Anak Muda Jadi Pengusaha Tangguh
Tujuannya adalah untuk melakukan benchmarking terhadap strategi dan kebijakan pengembangan UMKM dan Startup di Indonesia.
Kepala Biro Manajemen Kinerja dan Kerja Sama (Kabiro MKK) Kementerian UMKM, Bastian, menyambut langsung para peserta dengan apresiasi tinggi atas kerja sama aktif antara UN DESA, Kemenlu RI, dan delegasi dari berbagai negara.
“Merupakan kehormatan bagi kami untuk menyambut para peserta di SMESCO Indonesia, yang merupakan pusat pemasaran nasional UMKM sekaligus kantor Kementerian UMKM,” ujar Bastian.
Baca juga: UMKM Bandung Dipuji Malaysia: Produk Perempuan Kreatif Tembus Pasar Internasional!
Menurut Bastian, kunjungan ini menjadi peluang strategis untuk membagikan best practices pengembangan UMKM dan Startup Indonesia yang bersifat inklusif dan berkelanjutan, sekaligus menjadi ajang promosi produk UKM unggulan Indonesia di tingkat internasional.
Ia juga menjelaskan bahwa Kementerian UMKM adalah institusi baru yang resmi berdiri pada akhir 2024 sebagai hasil pemisahan mandat dari Kementerian Koperasi dan UKM.
Baca juga: Koperasi Santri Naik Level! Koperasi Pesantren Didorong Jadi Motor Penggerak UMKM Desa
Pemisahan ini dilakukan untuk memperkuat fokus kebijakan pemberdayaan UMKM yang lebih terstruktur dan terukur.
Indonesia Memiliki Lebih dari 30 Juta Pelaku UMKM
“Indonesia saat ini memiliki lebih dari 30 juta pelaku UMKM yang menyerap hingga 97% tenaga kerja nasional. UMKM tidak hanya pilar ekonomi, tetapi juga kekuatan sosial bangsa,” tambahnya.
Bastian menegaskan, strategi pembangunan UMKM di Indonesia tidak hanya mengejar pertumbuhan ekonomi, namun juga berkomitmen pada pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan, sejalan dengan agenda pembangunan global yang diusung UN DESA.
Kementerian UMKM saat ini memiliki struktur kerja dengan empat deputi—masing-masing membawahi usaha mikro, kecil, menengah, dan kewirausahaan.
Sementara SMESCO Indonesia berperan sebagai Badan Layanan Umum (BLU) yang fokus pada promosi dan pemasaran produk UMKM.
Dalam sesi kunjungan tersebut, para peserta diperkenalkan pada program-program unggulan seperti Integrated Startup Hub, yang menyediakan fasilitas co-working space, program inkubasi bisnis, akses pembiayaan, pelatihan, hingga jejaring pasar.
Peserta juga diajak berkeliling Paviliun Provinsi dan Galeri SMESCO, yang menampilkan produk-produk unggulan dari UMKM seluruh Indonesia, mulai dari kriya, kuliner, hingga fashion etnik modern.
“Kami berharap kunjungan ini dapat menjadi inspirasi dan membuka wawasan yang bisa diadaptasi di negara asal masing-masing peserta,” tutup Bastian. (*)